Sunday, December 29, 2013

Five For Fighting


Five For Fighting adalah nama panggung dari penyanyi-penulis lagu Amerika, John Ondrasik. Ia terkenal untuk piano berbasis rock-nya, seperti 40 lagu Top " Superman (It's Not Easy) "(2001)," 100 Years "(2003), dan" The Riddle "(2006).

John Ondrasik lahir pada tanggal 7 Januari 1965,di Los Angeles,seorang anak dari sebuah keluarga musik. Di awal tahun, Ondrasik belajar piano, dan dalam usia remaja ia belajar bermain gitar dan mulai menulis musik. Sementara ia juga belajar untuk menyanyi opera singkat, ia segera memutuskan bahwa ia ingin menjadi seorang penyanyi / penulis lagu. 

Ondrasik lulus dari UCLA dengan gelar di bidang ilmu terapan dan matematika. Sementara di perguruan tinggi ia terus mengejar musik dalam waktu luangnya. Ia mengadopsi nama "Five For Fighting," yang merupakan ekspresi dalam hoki es, yang ia gunakan untuk bermain, ketika seorang pemain menerima lima menit penalti untuk berjuang.

Album pertama Ondrasik ini, Message for Albert, dirilis oleh EMI pada tahun 1997. Capitol Records merilis ulang album ini setelah keberhasilan di Amerika.

Mark Cunningham adalah penggemar berat Five For Fighting dan melakukan kontak dengan Ondrasik. Cunningham kemudian menyampaikan demo Ondrasik untuk baru label A & R Steve Smith. Smith menyukai rekaman dan setelah diskusi dengan Gregg Latterman mereka bertemu dengan Ondrasik dan mengatur kesepakatan tak lama kemudian dalam kemitraan dengan Columbia Record. 

Album Amweican Town pada tanggal 26 September 2000. Album ini memiliki dampak, " Superman (It's Not Easy) " menjadi lagu yang setelah serangan 11 September. 

Album ketiganya, The Battle for Everything , debut di nomor 20 di Billboard 200 pada Februari 2004. Ini termasuk single "100 Years", yang mencapai No 1 di Billboard Hot Adult Contemporary Tracks chart dan tinggal di No 1 selama 12 minggu berturut-turut non. Pada Oktober 2009, The Battle for Everything RIAA bersertifikat Platinum.

Dua tahun kemudian, album Two Lights dirilis, ini menjadi karir pertama Top 10 album nya, memulai debutnya di nomor 8 di Billboard 200 pada Agustus 2006. The Riddle", menjadi hit Top 40 di Billboard Hot 100. 




FIVE FOR FIGHTING LYRICS
"Superman (It's Not Easy)"

I can't stand to fly
I'm not that naïve
I'm just out to find
The better part of me

I'm more than a bird,
I'm more than a plane
I'm more than some pretty face beside a train
It's not easy to be me

I wish that I could cry
Fall upon my knees
Find a way to lie
'Bout a home I'll never see

It may sound absurd but don't be naïve
Even heroes have the right to bleed
I may be disturbed but won’t you concede
Even Heroes have the right to dream
And it's not easy to be me

Up, up and away, away from me
Well, it's alright
You can all sleep sound tonight
I'm not crazy or anything

I can't stand to fly
I'm not that naïve
Men weren't meant to ride
With clouds between their knees

I'm only a man in a silly red sheet
Digging for kryptonite on this one way street
Only a man in a funny red sheet
Looking for special things inside of me
Inside of me, inside of me [2x]

I’m only a man in a funny red sheet
I’m only a man looking for her dream
I’m only a man in a funny red sheet
It's not easy.

It's not easy to be me.



Sumber :
http://www.fiveforfighting.com
http://en.wikipedia.org
http://schevindimaz.blogspot.com

Saturday, November 23, 2013

2D


Anda masih ingat dengan sebuah lagu yang berjudul "Masih Ada" yang dibawakan oleh grup musik duet yang terdiri dari dua musisi maupun penyanyi senior Indonesia yaitu Deddy Dhukun dan Dian Pramana Poetra. Grup musik tersebut bernama 2D yang merupakan inisial dari kedua musisi tersebut yang nama depannya diawali dengan huruf D. 

Lagu "Masih Ada" sendiri merupakan salah satu lagu hit yang ada dialbum dengan nama yang sama dengan lagu hitnya yaitu "Masih Ada", dan telah dirilis sejak tahun 1989 atau jika kita hitung sekarang yang sudah menginjak tahun 2013 maka sudah 24 tahun yang lalu. Lagu ini dahulu memang sangat populer karena memang memiliki nada yang indah dan enak didengar, sehinga juga bisa dikatakan menjadi salah satu lagu pop sepanjang masa tanah air yang tidak akan membosankan jika kita dengarkan hingga kapanpun.

Kepopuleran lagu ini juga pernah dirilis ulang oleh grup vokal Warna, yang diluncurkan pada tahun 2003 pada album The Best of Warna, dan mungkin juga pernah dibawakan oleh band-band lainnya. Lagu "Masih Ada" merupakan sebuah lagu yang bertemakan tentang cinta sehingga cocok untuk anak muda, selain itu seakan-akan lagu ini juga menceritakan tentang dua insan manusia yang masih saling mencintai, sangat merindukan dan tidak ingin terpisah lagi namun masih ada aral yang melintang.

Sebagai lagu lama mungkin lagu ini menjadi suatu kenangan atau nostalgia tersendiri bagi anda semua yang pernah mengalami masa-masa muda ketika lagu ini dirilis dan mengalami puncak kepopuleran. Selain itu sebagai lagu yang manis dan enak didengar tentu lagu ini juga bisa menghibur kita untuk melepas kepenatan karena aktifitas sehari-hari. 

Deddy Dhukun (lahir di Banyumas, Jawa Tengah, 20 Juni 1968; umur 45 tahun) adalah penyanyi dan pencipta lagu Indonesia. Ia tamatan dari SMA Negeri 3 Jakarta, seangkatan dengan Fariz RM, Ikang Fawzi. dan Addie MS. Ia telah menikah dan mempunyai tiga orang anak.

Awal kariernya ia di ajak sahabatnya dari SMA Fariz RM untuk bergabung dengannya, dan kemudian menjadi vokalis dengan lagu ciptaanya berjudul "Manusia dan Tuhannya". Kemudian mereka membentuk suatu grup Kelompok Tiga Suara (K3S) terdiri dari Bagoes AA, Dian Pramana Poetra dan Deddy Dhukun, dan juga mendirikan grup 2D terdiri dari Dian dan Deddy , dengan lagu "Masih Ada" dan "Keraguan" yang sangat populer hingga sekarang. Penyanyi ini mempunyai jiwa yang mulia, dengan hasil jerih payahnya ia selalu menyisikan uangnya untuk Ibunya dan kebaktian sosial Yatim piatu.

Dian Permana Poetra (lahir di Medan, Sumatera Utara, 2 April 1961; umur 52 tahun) adalah musikus Indonesia. Pada tahun 1980an ia dikenal dengan nama Dian Pramana Putra setelah muncul kembali (pada album The Best of Dian Pramana Poetra tahun 1999) ia menggunakan ejaan lama oe untuk menggantikan huruf u pada Putra sebagai labelnya.

Bakat musiknya mengalir dari ayahnya yang juga seorang pemusik jazz. Di ajang festival Lomba Cipta Lagu Remaja 1980, Dian sempat meraih juara tiga lewat lagu "Pengabdian". Selain sebagai seorang penyanyi dan pencipta lagu, ia juga pernah berduet dengan Deddy Dhukun yang terkenal dengan panggilan grup itu yaitu 2D. Di antara lagunya yang populer dan meledak di pasaran yaitu Keraguan yang diciptakan oleh 2D sendiri. Sebelumnya pernah membentuk trio K3S (Kelompok 3 Suara) bersama Deddy Dhukun dan Bagus A. Ariyanto. Trio ini juga sempat mengeluartkan beberapa buah album yang cukup dikenal pada masanya.



Masih Ada


    
Ada bayanganmu di mataku

Dan senyummu membuatku rindu

Bagaimana caranya oh sayangku

Ku ingin jumpa dengan kamu

Bagaimana caranya

Aku yakin di antara kita

Masih ada cinta yang membara

Bagaiman caranya oh kasihku

Ku ingin juga kau mengerti

Bagaimana caranya


Haruskah kuteteskan air mata di pipi

Haruskah kucurahkan s'gala isi di hati

Oh haruskah kau ku peluk

Dan tak kulepas lagi

Agar tiada pernah ada

Kata berpisah


Lupakanlah cerita kelabu

Kita susun lagi langkah baru

Bagaimana caranya oh cintaku


Bagaimana caranya....


Sumber :
http://id.wikipedia.org
http://lirik-musiklagu.blogspot.com

Friday, November 15, 2013

Padi


Anggota Satriyo Yudi Wahono
Ari Tri Sosianto
Rindra Risyanto Noor
Andi Fadly Arifuddin
Surendro Prasetyo

Padi adalah salah satu kelompok musik (band) dari Indonesia. Personil Padi terdiri dari Ari (gitar), Fadly (vokal), Yoyo (drum), Rindra (bas), dan Piyu (gitar). Kelompok ini memulai debut mereka di dunia musik Indonesia di penghujung tahun 1990-an melalui single "Sobat" dalam album kompilasi indie ten dan dianggap membawa warna baru dalam dunia musik Indonesia. Jalur musik yang dipilih adalah pop-rock.

Dibentuk 8 April 1997, grup ini merupakan wadah kreativitas seni lima mahasiswa Universitas Airlangga, Surabaya. Semula bernama 'Soda', namun kemudian diganti menjadi 'Padi' ("Padi makanan orang susah," demikian kata salah seorang di label rekaman saat piyu menawarkan demo lagunya). Nama ini dipilih juga karena bersifat "sangat membumi". Lebih jauh, mereka tidak hanya mengambil filosofinya saja, semakin berisi semakin merunduk, tapi juga melihat fungsinya yang melambangkan kesejahteraan.
Diawali dari bermain musik dari satu panggung ke panggung lain, grup ini akhirnya dikontrak untuk masuk dunia rekaman.

Album-album Padi cukup sukses menembus pasar musik Indonesia. Beberapa pengamat menyimpulkan aransemen musik padi yg dinamis dan lebih kompleks dari rata-rata lagu oleh grup band Indonesia yang seangkatan adalah salah satu penyebab kesuksesan tersebut. Pada awal kemunculannya pada tahun 1998 khasanah band Indonesia didominasi oleh lagu-lagu dengan aransemen sederhana dengan tempo sedang cenderung lambat.

Ciri lain band-band Indonesia pada masa tersebut adalah cukup dominannya instrumen keyboard pada band-band terkemuka. Karakter Keyboard/Organ memengaruhi gaya musik menjadi minim distorsi dan cenderung melodik. Hal ini tampak pada band-band pencetak hits saat itu seperti Kahitna, Dewa 19 dengan album Pandawa Lima-nya, maupun Slank sesaat sebelum perombakan formasi di mana Indra Q masih tampil sebagai keyboardist.

Lain Dunia
Padi kemudian mendobrak dengan formasi tanpa keyboard melalui album pertama mereka Lain Dunia (1999). Formasi semacam ini membuat eksplorasi teknik permainan gitar begitu dominan, maka wajar jika lagu-lagu yang dihasilkan cenderung penuh ditorsi. Apalagi ditunjang oleh gaya permainan dua gitarisnya, Satriyo Yudi Wahono (Piyu) dan Ari Tri Sosianto, yang berbeda satu sama lain, Padi mendobrak dengan lagu-lagu kompleks yang ditandai dengan aransemen dua gitar yang hampir selalu berbeda dalam tiap frasa dalam tiap lagu. Album ini mendapatkan platinum pada bulan April 2000 dan quadraple platinum pada tahun 2001.

Sesuatu Yang Tertunda
Pada tahun 2001, Padi mengeluarkan album kedua mereka Sesuatu Yang Tertunda. Album ini mampu terjual sebanyak 1,6 juta kopi dan mendapat 10x Platinum pada tahun 2002. Salah satu Album terbaik dan terfavorit sampai saat ini.

Save My Soul
Save My Soul adalah nama album musik ketiga Padi. Album ini diluncurkan pada tanggal 18 Juni 2003. Dalam lagu "Sesuatu Yang Tertunda", Padi berduet dengan musikus pujaan mereka, Iwan Fals. Selain Iwan Fals, kolaborator lainnya yang terdapat dalam album ini termasuk musisi Australia yang merupakan pemain saksofon, Robert Burke dan pianis Kiernan Box, Adjie Rao (perkusi), dan penyanyi Astrid Sartiasari. Nasib album ketiga tersebut, meski tak bisa dibilang gagal, tapi tak segemerlap dua album sebelumnya.[1]

Tak Hanya Diam
Setelah lebih dari 2 tahun vakum dari dapur rekaman, Padi menggebrak dengan album baru Tak Hanya Diam. Album yang berisi 10 lagu ini tak lagi bertemakan 'interpersonal' (cinta) seperti 4 album sebelumnya, namun meluas menjadi kepedulian dari reaksi mereka terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Inti pesan dari lirik-lirik di dalam album Tak Hanya Diam terfokus pada soal tidak berfungsinya komunikasi yang berakibat beberapa bencana yang timbul secara beruntun di Indonesia. Seperti tsunami dan gempa bumi. Tak hanya temanya, peluncuran album ini juga cukup unik. Padi meluncurkan album terbaru mereka dengan tampil menyanyi di atas geladak KRI Teluk Mandar 514 yang berlayar perlahan di perairan Teluk Jakarta, Senin 12 November 2007. Peluncuran album di atas kapal ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia. Walau pada awalnya hanya ingin unik dari launching album secara konvensional, namun Padi kali ini memberikan isyarat kepada kita untuk selalu ingat bahwa negeri ini adalah negeri maritim dengan kekayaan dan keindahan laut yang dimiliki. Selain itu, Padi juga mengenalkan logo baru mereka. Mereka mengaku perubahan logo ini hanya untuk lebih fresh saja, menghindari "kultus" logo Padi yang pertama karena Padi membuat logo bukan untuk membuat 'laskar'.

Cover album Tak Hanya Diam mewakili tema dari album ini, cover yang berbentuk titik-titik saling berhubungan yang mencerminkan adanya saling sinergi satu sama lain didasari saling komunikasi untuk saling mengisi dalam damai. 

Di album ini juga terlihat keberanian Rindra (bass) dan Piyu (gitar) tampil sebagai vokalis di lagu "Belum Terlambat" dan "Jangan Datang Malam Ini".

Diskografi

Single
Indie 10 dengan satu singel: 'Sobat'
OST World Cup 2002 dengan satu singel: 'Work Of Heaven'
Family Songs Hadad Alwi (2003) dengan lagu "Doaku"
Tribute to Ian Antono (2004) dengan lagu "Saksi Gitar Tua"
Kita Untuk Mereka dengan satu singel: '26 Desember'
single "Terbakar Cemburu" (2010)
single "Tempat Terakhir" (2011)
Sahabat Selamanya OST Upin dan Ipin
sepiring berdua ost sunatan

Album
Lain Dunia (1999) terjual 800 ribu kopi
Sesuatu Yang Tertunda (2001) terjual 1,6 juta kopi
Save My Soul (2003)
Padi (2005)
Tak Hanya Diam (2007)

Kompilasi
The Singles (2011) 2 CD



Mahadewi
Padi
    
Hamparan langit maha sempurna,
Bertahta bintang - bintang angkasa
Namun satu bintang yang berpijar,
Teruntai turun menyapa ku

Ada tutur kata terucap,
Ada damai yang kurasakan
Bila sinarnya sentuh wajahku,
Kepedihanku pun... terhapuskan

Alam rayapun semua tersenyum,
Merunduk dan memuja hadirnya
Terpukau aku menatap wajahnya,
Aku merasa mengenal dia...

Tapi ada entah dimana,
Hanya hatiku mampu menjawabnya
Mahadewi resapkan nilainya,
Pencarianku pun... usai sudah

Mahadewi resapkan nilainya,
Mahadewi tercipta untukku
Mahadewi resapkan nilainya,

Mahadewi tercipta untukku


Sumber :
http://id.wikipedia.org
http://www.sobatpadi.net/

Tuesday, October 15, 2013

Gigi


Gigi adalah nama sebuah grup musik yang berasal dari Bandung, Indonesia yang mengusung jenis musik pop dan rock. Kelompok ini berdiri pada tanggal 22 Maret 1994, dengan format awal Aria Baron, Thomas Ramdhan, Ronald Fristianto, Dewa Budjana dan Armand Maulana.

Grup Band Gigi resmi dibentuk pada tanggal 22 Maret 1994. Pada awalnya Grup Band ini terdiri atas Armand Maulana (vokalis), Thomas Ramdhan (bassis), Dewa Budjana (gitaris), Ronald Fristianto (drummer) , dan Baron Arafat (gitaris). 

Nama GIGI sendiri muncul setelah para personelnya tertawa lebar mengomentari nama "Orang Utan" yang nyaris dijadikan nama band ini. Dengan latar belakang musik yang beda-beda, mereka menggabungkannya ke dalam satu musik yang menjadi ciri khas Gigi. 

Album perdana yang bertema "Angan" dilempar ke pasaran dengan dukungan dari Union Artist/Musica. Pada waktu itu Gigi belum membentuk suatu manajemen artis untuk mengelola kegiatan mereka sehingga untuk mempromosikan album perdana itu, mereka merilis dua single yang sekaligus video klip, yaitu Kuingin dan Angan. 

Tetapi kedua lagu andalan tersebut tidak banyak mendongkrak angka penjualan. Kurangnya promosi dan tidak adanya pengelolaan manajemen menjadi penyebab utama kegagalan album pertama group musik ini.

Akhirnya mereka membentuk Gigi Management supaya mereka menjadi lebih profesional. 

Album kedua "Dunia" terbilang sukses di pasaran. Dengan mengandalkan lagu unggulan pertama "Janji", yang terjual sekitar 400.000 copy serta meraih penghargaan sebagai "Kelompok Musik Terbaik". Pada saat ini manajeman Gigi terjadi keretakan dengan Baron. 

Video klip lagu andalan kedua "Nirwana" dibuat tanpa adanya Baron. Pada September 1995, Baron secara resmi keluar dari Group Band Gigi. Kemudian diikuti keluarnya Thomas dan Ronald yang bulan November 1996. 

Akhirnya Grup Band Gigi hanya tinggal berdua saja namun tetap berusaha bertahan dan merekrut Opet Alatas (bassis) dan Budhy Haryono drumer). Formasi baru ini memberi warna baru pada Gigi. 

Pada tahun 1997 mereka mengeluarkan album keempat yang bertema 2x2 dengan menggandeng sejumlah musisi kondang, lokal dan dunia, Antara lain Billy Sheehan (Mr. Big) yang menyumbang permainan basnya yang dahsyat pada lagu mereka (Cry Baby), dan Indra Lesmana juga ikut menyumbang dalam lagu "Tractor". 

Lagu andalan "Kurindukan" ternyata kurang direspon masyarakat. Keadaan ini tertolong sama dengan adanya tur 100 kota yang menampilkan duet Indra Lesmana dan Gilang Ramadhan sebagai pembukanya.

Sementara itu Thomas yang baru saja keluar dari rehabilitasi kembali ke Jakarta untuk mulai bermain musik lagi. 

Pada tanggal 22 Maret 1999 akhirnya Thomas masuk lagi ke Group musik Gigi menggantikan posisi Opet Alatas yang sudah keluar pada tahun yang sama. Tak lama setelah itu Gigi merilis album keenam yang berjudul "Baik" pada bulan April 1999. Lagu andalan pertamanya adalah "Hinakah".

Prahara kembali terjadi di grup musik ini. Setelah menyelesaikan promo album Salam Kedelapan, drummer Budhy Haryono menyatakan pengunduran dirinya dari Gigi. Berita tersebut sebenarnya sudah diisukan beberapa bulan sebelumnya. 

Alasan Budhy keluar dari grup musik ini dikarenakan adanya perbedaan dengan beberapa personil dari grup musik ini. Menurut Armand, Budhy keluar dikarenakan sudah jenuh dengan suasana grup musik ini.

Gigi ditawar untuk menjadi band Soundtrack di film Brownies. Namun karena hengkangnya Budhy Haryono dari Gigi, membuat para personil harus bekerja keras seiring makin cepatnya rilis film tersebut, sehingga Gigi harus cepat mencari drummer untuk melanjutkan kembali rekamannya. 

Akhirnya Gigi bertemu dengan Gusti Hendy yang berperan sebagai additional drum untuk album tersebut, yang pada akhirnya diangkat sebagai personil tetap di Gigi untuk menggantikan Budhy Haryono.

Setelah berkiprah selama 18 tahun di blantika musik Indonesia, kelompok ini telah mengalami pergantian personel berkali-kali. Format terakhir (saat ini) kelompok ini adalah:

Anggota tetap
Armand Maulana – vokal (1994-sekarang)
Dewa Budjana – gitar (1994-sekarang)
Thomas Ramdhan – bass (1994-1996, 1999-sekarang)
Gusti Hendy – drum (2004-sekarang)

Mantan anggota
Aria Baron – gitar (1994-1995)
Ronald Fristianto – drum (1994-1996)
Opet Alatas – bass (1996-1999)
Budhy Haryono – drum (1997-2004)
Diskografi[sunting | sunting sumber]

Tahun Judul
1994 Angan
1995 Dunia
1996 3/4
1997 2 x 2
1998 Kilas Balik
1999 Baik
2001 Untuk Semua Umur
2003 Salam Kedelapan
2006 Next Chapter
2007 Peace, Love & Respect
2009 Gigi
2011 Sweet 17

Tahun Judul
2000 The Greatest Hits Live
2002 The Best of Gigi
2005 Ost. Brownies
2004 Raihlah Kemenangan
2005 Raihlah Kemenangan Repackage
2006 Pintu Sorga
2008 Jalan Kebenaran
2010 Amnesia
2012 Aku dan Aku



Terbang

Terpikir... dan terpana
Dan terdiam... ku melihat
Sadarku... bertahun
dan bersama... terwujudlah ah...

Terbayang... yang terindah
Yang terhampa... berlalulah
Sadarku... semuanya
Perasaan... rasa cinta ah...

Kaulah yang dinginkan aku
Dari mimpiku dari mimpiku uoohh..
Coba terbangkan anganku
Dari sadarku ...

Kaulah yang dinginkan aku
Dari mimpiku dari mimpiku uohh..
Coba terbangkan anganku
Dari sadarku dari sadarku..




Sumber : wikipedia.org

Friday, October 4, 2013

Power Slaves


Kota Semarang, Jawa Tengah punya arti spesial bagi band rock Power Slaves. Band ini digawangi oleh Heydi Ibrahim (vokalis), Anwar Fatahillah (Bassist), dan Wiwik Soedarno (keyboardist).

Karena perbedaan visi dan misi tidak lama setelah rilis album, Gitaris Acho Jibrani tidak dapat meneruskan perjalanan bersama Power Slaves.

Power Slaves adalah grup band rock legendaris yang berjaya di era 90-an. Kini mereka hadir kembali untuk membuktikan eksistensinya di belantika musik Indonesia.

Suara melengking khas Hendy Ibrahim membuat karya Power Slaves tetap diminati pecinta musik rock tanah air.

Di tengah maraknya band-band baru atau musik K-Pop yang cukup mendominasi di belantika musik Indonesia, band cadas Power Slaves tidak ciut nyali untuk mengerjakan video klip lagu Kutunggu yang merupakan hits dari album ke tujuh mereka.



Sumber : http://selebriti.kapanlagi.com

Dr.PM



Dr.PM adalah grup musik indonesia yang berdiri pada tahun 1997 sampai bubar pada tahun 2002 dan kembali pada tahun 2011. Grup musik ini mengawali kariernya dengan formasi Patrick (vokal), Marshal Surya Rachman (gitaris), Danny (bass), Ronald Fristianto (drum). Namun sebelum bubar, band ini mengalami pergantian formasi yaitu Abun (vokal), Marshal Surya Rachman (gitar), Danny (bass).

Grup musik ini mengawali perjuangannya pada tahun 1997. Nama Dr.PM adalah empat nama akronim mereka yang terdiri dari Patrick (vokal), Marshal Surya Rachman (gitaris), Danny (bass) dan Ronald Fristianto (drum). Grup musik ini dianggap oleh masyarakat sebagai band terbaik sepanjang era 90-an akhir hingga 2000-an awal.

Belum sempat masuk rekaman, Patrick telah menyatakan pengunduran dirinya dari grup musik dan sebab yang kurang jelas. Akhirnya grup musik ini mengambil Erwin sebagai pengganti Patrick.

1 tahun kemudian, band ini masuk rekaman untuk pengerjaan album pertama. Dan akhirnya album pertama dirilis dengan nama Dunia Baru pada akhir 1998 dengan single Pernah Mencoba. 

2 tahun vakum, band ini kembali meluncurkan album kedua diberi nama Sosok yang mengandalkan single Damai Mimpi. Lagu Damai Mimpi inilah yang membuat grup musik ini semakin naik daun dan masih didengar masyarakat hingga sekarang. Pada saat itu, formasi masih tetap utuh seperti album pertama.

Dan tak lama kemudian, Erwin memutuskan keluar dan memilih untuk bersolo karier, posisinya diganti oleh Abun. Pengerjaan album ketiga dilakukan, setelah mengalami pergantian vokalis, akhirnya rilislah album ketiga berjudul Lepas Landas pada tahun 2001.

Sayangnya setelah album ketiga dirilis, Ronald pun langsung keluar dari band yang baru saja menghadapi kendala demi kendala yang dihadapinya. Dan band baru saja 5 tahun bangkit di dunia musik akhirnya memutuskan bubar karena kendala yang dihadapi band ini semakin berat. Dan sekarang para personel band ini bermain di grup musik lain.

Grup musik yang sempat vakum selama 10 tahun ini kembali dengan formasi barunya, yaitu Erwin sebagai vokalis & beberapa pemain additional. Grup musik ini merilis single terbaru yaitu Damai Mimpi dengan hasil aransemen baru dari yang pernah dirilis pada tahun 2000.


Personel:
Erwin (vokal) (1998-2000, 2011-sekarang)

Mantan Personel:
Patrick (vokal) (1997)
Abun (vokal) (2000-2002)
Marshal Surya Rachman (guitar) (1997-2002)
Danny (bass) (1997-2002)
Ronald Fristianto (drum) (1997-2001)


Diskografi

Dunia Baru (1998)
Sosok (2000)
Lepas Landas (2001)
Single Damai Mimpi (New Version) (2011)





Pernah Mencoba
oleh: Dr PM
    
Houm lahale oum laha lukulahale....

Rasa yang pernah ada
Antara dua hati menyatu
Kini berlalu
Akankah semua ini datang kembali

Walaupun kini
Kau bukan milikku
Ku bukan milikmu

Kita pernah mencoba
Satu rasa nikmati cinta ini
Luangkanlah sejenak
Untuk kita bersama satukan rasa

Masa akhiri waktu untuk kita
Yang tak kita dapatkan
Untuk selamanya

Walaupun kini
Kau bukan milikku
Ku bukan milikmu

Lepaskanlah anganmu, anganku

'Tuk kembali satukan cinta

Sumber : http://id.wikipedia.org

TIC Band


Perjalanan sebuah band dapat diibaratkan layaknya sebuah album foto yang penuh warna. Para personil boleh datang dan pergi namun jiwa sebuah band harus tetap hidup. Hal inilah yang mungkin ingin diwujudkan oleh TIC Band. 

Terbentuk di tahun 1999, Band ini sebenarnya mengusung aliran rock. Tapi bukan dalam bentuk ‘the hard rock style’, melainkan rock dengan ciri harmonisasi yang kuat.Konsep musik TIC band ini boleh jadi berkaitan dengan karakter para personil yang sangat ‘low profile’. Band yang diperkuat oleh Ogie (vocal), Aswin (Bas), Doni (Gitar), dan Rama (Drum) ini tidak mau memposisikan diri mereka sebagai sosok selebritis.

Sejak dirilisnya album pertama TIC Band yang berjudul ‘Tak Jelas’ di tahun 1999, band ini ternyata mendapat sambutan yang cukup antusias dari penggemar musik di Indonesia. Terbukti dengan diterimanya peluncuran album kedua TIC ‘Terbaik Untukmu’ di tahun 2001 yang berhasil terjual lebih dari 272.000 Keping. 

Namun di tahun 2002, band yang masih terhitung baru ini sempat ditinggal pergi dua personilnya. Doni (gitar) dan Aswin (bas) meninggalkan TIC band karena permasalahan yang bisa dibilang 'klise'. "Ada perbedaan misi yang sangat mendasar di antara kami, yang bikin kami nggak bisa jalan sama-sama lagi. Keputusan yang diambil sudah pasti," ujar Ogie.

Pada saat-saat krusial pembuatan album yang ketiga, TIC band yang pada saat itu hanya tinggal beranggotakan 2 orang, Ogie sang vokalis dan Rama pada drum tetap bersikeras menyelesaikan album mereka. 

Selama proses rekaman mereka di studio, TIC Band merekrut gitaris anyar dengan skill prima bernama Hussein. Cowok muda berdarah Arab ini sebenarnya bukan wajah baru dalam TIC band, karena Hussein sering menjadi additional player dalam beberapa konser TIC Band.

Suara Anak Adam sendiri menjadi saksi perubahan yang diusung oleh anak-anak TIC Band. Perubahan anak-anak Surabaya ini tidak hanya terlihat dari album terbaru mereka yang bisa mampu menonjolkan sisi maskulinitas dari TIC Band sekaligus menonjolkan segi penampilan. Album ini menghadirkan ekspresi bermusik TIC yang sedikit berbeda, minimalis sehingga alunan vintage sound dalam album ini lebih kental terasa.


Perbedaan
oleh: Tic Band

   
Hari demi hari, masa demi masa
Set'lah sekian lama tiada yang berubah
Kau seperti aku masih saja tak biasa
'Tuk saling percaya, saling menerima
Bukan salahmu, bukan salah kita

Lihat diri kita adakah kau rasa
Kau bukan dirimu, kau bukan diriku
Namun demi cinta kau harus tetap bertahan
Kau harap dirimu tetap disampingku
Selama disana masih ada terasa
Keinginan 'tuk selalu bersama

Sayangku jangan pernah merasa ini akhir kita
Mungkin perbedaan yang membuat kita saling jatuh cinta

Lihat diri kita adakah kau rasa
Kau bukan dirimu, kau bukan diriku
Kau seperti aku masih saja tak biasa
'Tuk saling percaya, saling menerima
Bukan salahmu, bukan salah kita

Selama kita mencoba terbuka

Sumber : http://laguindonesia.50webs.com

The Fly



The Fly merupakan sebuah grup musik dari Indonesia. Anggotanya berjumlah 3 orang yaitu Kin Aulia, Levy, dan Adith. Grup musik ini dibentuk pada tahun 1994.

Personil The Fly terdahulu (tanpa Kin Aulia).
Personel The Fly awalnya berjumlah tujuh orang yaitu Kin, Levi, B'Jah, Adith, Iren (gitar elektrik), Kus (gitar akustik) dan Irwan. Mereka sempat merilis album perdana di tahun 1997 dengan lagu andalan "Pelangi Semu". Sayangnya lagu tersebut tidak bisa mengangkat angka penjualan dipasaran. Penjualan album yang mengecewakan membuat Iren, Kus dan Irwan mengundurkan diri dan berkonsentrasi pada hal lain. 

Beberapa saat vakum, personel yang tersisa akhirnya berhasil mengeluarkan album berjudul The Fly (2001) yang diproduksi oleh BMG Musik Indonesia.

Satu tahun kemudian, mereka merilis album Episode III dengan melejitkan hits "Palsu" dan "Berlalu". Di album ini mereka dibantu oleh beberapa musisi seperti Otong 'Koil' (vokal di lagu 'Palsu') Angga 'Funky Kopral', Bagus 'Netral' (vokal di lagu 'Tirani'). Masih seperti sebelumnya mereka masih dilabeli dengan Sony BMG Musik Indonesia.

Bjah keluar dari The Fly pada awal tahun 2005 dikarenakan ingin meneruskan kuliah S1 di bidang hukum sejak lama. Hampir selama dua tahun, The Fly tidak memiliki vokalis tetap. Sampai akhirnya di tahun 2007, The Fly merekrut Firman Siagian alias Gian, finalis tiga besar Indonesian Idol Musim Kedua. Album baru bertajuk If Loving You Is Wrong, I Don't Want To Be Right pun dirilis pada tahun yang sama dengan masuknya Gian.

Namun, Gian harus keluar dari The Fly dikarenakan solo karir. Kini, posisinya diganti oleh Teddy. Album keenam mereka, A New Beginning from Another Beginning's End resmi keluar.

Pada tahun 2012, dengan formasi tetap grup musik ini merilis single berjudul Flamboyan yang merupakan hasil aransemen dari grup vokal legendaris Bimbo. Rencananya single lagu ini akan dirilis seusai lebaran. Lagu ini juga akan digunakan dalam salah satu film yang akan dirilis dalam waktu dekat.

Belum genap setahun, Teddy sang vokalis mengundurkan diri karena lebih fokus dengan karir solonya. Rencananya tanggal 1 Juni 2013, The Fly akan memperkenalkan vokalis terbaru mereka untuk menggantikan posisi Teddy. Dan vokalis yang menggantikan posisi Teddy adalah Kin Aulia sendiri. Single terbaru The Fly sendiri akan dirilis pada Juni 2013 berjudul Bercahaya.

Diskografi

Agustus 1997 (1997)
The Fly (2001)
Episode III (2002)
Keindahan di Dunia (2004)
If Loving You Is Wrong, I Don't Want To Be Right (2007)
A New Beginning from Another Beginning's End (2011)
Single Flamboyan (2012)
Single Bercahaya (2013)

Anggota
Levy (bass)
Adith (keyboard)
Kin Aulia (gitar, vokal)

Mantan anggota B'Jah (vokal)
Iren (gitar)
Kus (gitar)
Irwan (drum)
Gian (vokal)
Teddy (vokal)





Sumber : http://id.wikipedia.org


The Fly - #2
Posted by Lirik Raja onMinggu, 17 Juli 2016
Pernah aku rasakan damai relung jiwa
Yang s’lalu menjauhi diri ini
Jika semua t’lah pergi namun tiada berarti
Akan kuhadapi semua ini...

Oh cinta yang terasa sirna dari hatiku yang sepi
Semakin merajah membuatku tertawakan jalan hidupku ini
Oh terlerai dan sirnalah sunyiku ini.. wo.ho.oo..

Pernah kau janji suci namun tiada berati
Haruskah kau berlari takkan mati
Rasa dicabik luka kau palingkan muka
Aku tak mengerti semua ini...

Oh cinta yang terasa sirna dari hatiku yang sepi
Semakin merajah membuatku tertawa kan jalan hidupku ini
Oh terlerai dan sirnalah sunyiku ini
Diriku menyadarinya, takkan pernah ada cinta ye.ee..
Ye.eee.. ho.oo.. Ye.ee.. Ye.eee.. huu..

[Coda]
ye.ee.. Ye.eee.. ho.oo.. Ye.ee.. Ye.eee.. huu..

ye.ee..!

ADA Band


ADA Band adalah sebuah grup musik yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Grup ini awalnya didirikan oleh Suriandika Satjadibrata, Ibrahim Imran, Krishna Balagita, Iso Eddy H dan Elif Ritonga. Namun di tengah perjalanan karirnya grup ini mengalami banyak pergantian personel,grup musik yang melejit melalui tembang-tembangnya seperti "Masih", "Manusia Bodoh" dan "Karena Wanita" ini personelnya yang terkini adalah Suriandika Satjadibrata, Donnie Sibarani, Marshal Surya Rachman dan Aditya Pratama.

1995-1997 : Awal terbentuk
Ada Band terbentuk pada tahun 1996, dengan anggota Ibrahim Imran (Baim) pada gitar & vokal, Iso Eddy Himawarso (Iso) pada keyboard & backing vocal, Krishna Balagita pada keyboard/piano, Suriandika Satjadibrata pada bass dan Muhammad Abdu Elif Ritonga (E'el) pada drum. Pada tahun 1997, Ada Band merilis album pertama dengan judul "Seharusnya". Lagu "Seharusnya" menjadi andalan dalam album perdana mereka. Awalnya pada tahun 1993, sebelum mereka membentuk Ada Band, Baim, Dika, Iso , E'el dan Herry telah tergabung dalam sebuah grup musik pengiring yang bermain di kafe atau hotel secara rutin dengan nama B to 90's. Nama B to 90's itu sendiri adalah sebuah nama pemberian saat mereka sedang mengisi suatu acara di radio Prambors Jakarta.

1998-1999 : Awal mula keretakan
Mereka merilis album kedua, setelah vakum selama 2,5 tahun, berjudul "PerADAban 2000" di bulan Juli 1999. Lagu di album ini antara lain lagu “Oughh...!!!”, “Bilakah?”, dan “Tinggalkanlah Cinta”. Tak disangka lagu "Ough" sukses di pasaran hingga terjual 200 ribu copy lebih dan setelah itu BMG Music Malaysia menawarkan Ada Band untuk mempromosikan albumnya di Malaysia. Namun setelah album kedua, Iso dan E'el hengkang dari Ada Band.

2000-2001 : Keluarnya Baim
Rama Yaya Moektio kemudian bergabung sebagai drumer menggantikan E'el. Mereka merilis album ketiga di bulan Maret 2001 berjudul "Tiara"[10] . Lagu yang terdapat dalam album ini antara lain “Tiara”, “1000 Bayang”, “Salahkah?”, dan “Belenggu & Cinta”. Dalam album ini Ada Band banyak melakukan promo tournya ke daerah-daerah di Indonesia seperti Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Bulan Desember 2001, Baim menyusul Iso dan E'el hengkang dari Ada Band. Sepeninggal Baim Ada Band sempat diisukan telah terpecah menjadi dua kubu dan dikabarkan bubar.

2002-2003 : Bangkitnya Ada Band (masuknya Donnie)
Ada Band "Metamorphosis" adalah album pertama setelah Donnie dan Marshal bergabung di Ada Band
Setelah dua tahun vakum, awal tahun 2003, Ada Band kembali menggebrak dengan formasi Krishna Balagita pada keyboard/piano, Dika pada bass & backing vocal, Rama Yaya Moektio pada drum, Marshal Surya Rachman pada gitar, Donnie Sibarani pada vokal. Dengan formasi ini, Ada Band merilis album "Metamorphosis",[14] dengan lagu unggulan antara lain “Masih (Sahabatku Kekasihku)”, “Seberkas Kisah Lalu”, & “Manja”. Ada Band juga mendapat pengakuan atas kebangkitan mereka dengan muncul diberbagai ajang penghargaan musik, di antaranya dinominasikan dalam Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2003 (dalam 4 kategori) sampai dengan Clear Top 10 Awards 2003[15] (dalam 3 kategori). Selain formasi baru, album ini juga berada di bawah label yang baru yaitu EMI Music Indonesia.

Untuk penutup tahun 2003, Ada Band mengumpulkan semua album Ada Band yang lama dalam sebuah album bertajuk "The Best Of Ada Band – Discography". Album ini berisikan lagu-lagu yang membawa Ada Band menjadi terkenal seperti saat ini.12 (dua belas) lagu menghiasi album ini, termasuk 2 (dua) lagu romantis khas Ada Band.
Awal 2004, Rama terkena musibah, mobilnya menabrak dan dirinya luka parah. Kondisi tubuhnya yang tidak memungkinkan, akhirnya membuat Rama juga harus hengkang dari Ada Band. Sepeninggal Rama, Ada Band terpaksa berjalan walau hanya dengan 4 personel. Dibantu Rere (mantan penabuh drum Grass Rock, sekarang di grup musik Black Out) dan beberapa Additional Musicians. 

Pada tahun ini pula Ada Band mengalami sedikit masalah karena salah satu lagunya yang dibajak digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab sebagai soundtrack VCD porno. Pada 2005 Ada Band merilis "Heaven of Love", dan "Romantic Rhapsody" pada awal 2006, serta "Cinema Story" pada pertengahan 2007, album ke-9 Ada Band pada tahun 2008 yang berjudul "Harmonious"pun dirilis,serta album "Mystery Of Musical" dan album ke-11 Ada Band yang di rilis pada bulan Juli 2011 dengan personel baru, yaitu Aditya Pratama di beri judul "Empati"

2004-2006 : Album Heaven of Love (puncak kesuksesan)
Dalam album "Heaven of Love" terdapat 12 lagu baru. Donnie berduet dengan Gita Gutawa, putri musisi Erwin Gutawa dalam lagu "Yang Terbaik Bagimu". Sedangkan lagu "Manusia Bodoh" terpilih menjadi single pertama album ini. Video klip "Manusia Bodoh" telah digarap dengan apik oleh Eugene Panji dibawah bendera Human Plus Production. "Heaven of Love" berhasil mencatat angka penjualan lebih dari 300ribu kopi dalam waktu lima bulan. Dan mereka berhasil mendapat penghargaan double platinum. Enam bulan kemudian, mereka mendapat penghargaan Quadruple Award atau penghargaan karena mendapat 4x Paltinum (di Indonesia, setiap 150 ribu kaset yang terjual akan mendapat platinum). 

Album kesebelas mereka, Empati dirilis dan masuknya drummer baru mereka, yaitu Adi. Dan ADA band bernaung di bawah label music yang baru yaitu Universal Music Indonesia

Album keduabelas mereka berjudul Masa Demi Masa dirilis di sebuah restauran ayam cepat saji Texas Chicken , dan di album ini ADA band pun mengganti logo band nya !!

Personel
Donnie Sibarani - vocal
Dika - bass, backing vocal
Marshal - gitar
Aditya Pratama - drum

Mantan Personel
Ibrahim Imran - Vocal, Gitar
Rama Yaya Moektio - Drum
Iso Eddy Himawarso - Keyboard, Piano
Muhammad Abdu Elif Ritonga - Drum
Krisna Balagita - Piano



Ough
oleh: Ada Band
  
Manis kata baurkan makna
Ramah sapa siratkan gelora
Di senyummu tersimpan tanya
Rasa rindu tak akan pernah hadir dalam kata

Selalu berdusta, hampa tiada getar
Cinta dari hatimu
Ough

Takkan pernah hati ini untukmu
Takkan pernah ku berpaling padamu
Simpan saja semua bujuk rayumu
Simpan semua cerita

Telah kau coba ungkapkan rasa
Namun tiada dapat kuyakinkan ketulusanmu
Makna kasihmu
Bila sirna ragu di hati wujudkan cinta

Tiada tempatmu dihatiku
Sirna harapanmu terbuai
Walau kau selalu coba meraih


Sumber : wikipedia.id

KLa Project


KLa Project adalah kelompok musik asal Indonesia yang dibentuk oleh Katon Bagaskara, Lilo (Romulo Radjadin), Adi Adrian, dan Ari Burhani pada tahun 1988. Nama KLa sendiri diperoleh dari inisial personel band ini, sementara penggunaan huruf "A" kecil bertujuan untuk menandakan adanya dua personel yang memiliki inisial huruf tersebut.

KLa dibentuk oleh Katon, Lilo, Adi, dan Ari pada tahun 1988 di daerah Tebet, Jakarta. Mereka merilis album pertamanya "KLa" pada tahun 1989 yang mencetak hits seperti Rentang Asmara, Tentang Kita, Waktu Tersisa, dan Laguku. 

Pada tahun 1991, KLa meluncurkan album keduanya bertajuk "Kedua" di mana terdapat lagu monumental Yogyakarta. Sementara album ketiga (Pasir Putih - 1992) mereka mencetak hits seperti Tak Bisa Ke Lain Hati dan Belahan Jiwa.

Meskipun saat itu musik KLa Project lebih maju dari zamannya, karena musik dengan irama melayu masih populer, mereka berhasil mencuri hati banyak pendengar musik. Mereka pun memiliki basis penggemar yang menamakan diri KLanis.

Setelah peluncuran album ketiga, Ari Burhani keluar dan beralih peran sebagai manajer band. KLa kemudian berjalan dengan formasi tiga orang dan menetaskan dua album, Ungu (1994) dan V (1995). 

Pada bulan Maret 2001, giliran Lilo yang keluar dari band ini. Namun KLa tetap berjalan terus walau hanya menyisakan Katon dan Adi. Kemudian tahun 2003, KLa memutuskan untuk menambah tiga orang personel baru, yaitu Erwin Prasetya ex Dewa 19, Yoel Vai dan Hari Goro. 

Nama mereka pun berubah menjadi NuKLa. NuKLa sempat mengeluarkan satu album pada tahun 2004 yang bertajuk "New Chapter" dengan single Izinkan Ku Memuja.

Pada tahun 2006, Erwin Prasetya memutuskan untuk keluar dari NuKLa karena perbedaan visi. Tak lama setelah itu, Katon Bagaskara menyatakan bahwa NuKLa berganti nama kembali menjadi KLa Project. Salah satu alasannya adalah sulitnya mengubah citra KLa yang lama menjadi baru.

Pada awal tahun 2009, KLa melakukan reuni dengan ditandai diluncurkannya album KLa Returns yang beranggotakan tiga anggota awal mereka: Katon, Lilo, dan Adi.

Beberapa anggota KLa Project juga berkarier solo. Katon telah merilis enam album, Adi mencetak dua album, dan Lilo baru satu album. 

Pada tahun 2010, mereka kembali meluncurkan album yang berjudul Exelentia dan menjagokan single berjudul Hidup Adalah Pilihan dengan 2 pemain tambahan. 

Pada tanggal 8 November 2011, KLa Project kembali merilis album yang berjudul A Tribute To KLa Project dengan menampilkan penyanyi dan grup band yang terlibat dalam album tersebut seperti Ungu, Ahmad Dhani, Kerispatih, Maliq & D'Essentials, Vidi Aldiano, Pongki Barata, RAN, Babas, Violet, dan The Upstairs.


Yogyakarta
oleh: KLA Project

   
Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna

Terhanyut aku akan nostalgi
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja

Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila

Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu ...

Walau kini kau t'lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Ijinkanlah aku untuk s'lalu pulang lagi

Bila hati mulai sepi tanpa terobati


Sumber :
http://www.klaproject.com

http://id.wikipedia.org

Related Posts