Perjalanan sebuah band dapat diibaratkan layaknya sebuah album foto yang penuh warna. Para personil boleh datang dan pergi namun jiwa sebuah band harus tetap hidup. Hal inilah yang mungkin ingin diwujudkan oleh TIC Band.
Terbentuk di tahun 1999, Band ini sebenarnya mengusung aliran rock. Tapi bukan dalam bentuk ‘the hard rock style’, melainkan rock dengan ciri harmonisasi yang kuat.Konsep musik TIC band ini boleh jadi berkaitan dengan karakter para personil yang sangat ‘low profile’. Band yang diperkuat oleh Ogie (vocal), Aswin (Bas), Doni (Gitar), dan Rama (Drum) ini tidak mau memposisikan diri mereka sebagai sosok selebritis.
Sejak dirilisnya album pertama TIC Band yang berjudul ‘Tak Jelas’ di tahun 1999, band ini ternyata mendapat sambutan yang cukup antusias dari penggemar musik di Indonesia. Terbukti dengan diterimanya peluncuran album kedua TIC ‘Terbaik Untukmu’ di tahun 2001 yang berhasil terjual lebih dari 272.000 Keping.
Namun di tahun 2002, band yang masih terhitung baru ini sempat ditinggal pergi dua personilnya. Doni (gitar) dan Aswin (bas) meninggalkan TIC band karena permasalahan yang bisa dibilang 'klise'. "Ada perbedaan misi yang sangat mendasar di antara kami, yang bikin kami nggak bisa jalan sama-sama lagi. Keputusan yang diambil sudah pasti," ujar Ogie.
Pada saat-saat krusial pembuatan album yang ketiga, TIC band yang pada saat itu hanya tinggal beranggotakan 2 orang, Ogie sang vokalis dan Rama pada drum tetap bersikeras menyelesaikan album mereka.
Selama proses rekaman mereka di studio, TIC Band merekrut gitaris anyar dengan skill prima bernama Hussein. Cowok muda berdarah Arab ini sebenarnya bukan wajah baru dalam TIC band, karena Hussein sering menjadi additional player dalam beberapa konser TIC Band.
Suara Anak Adam sendiri menjadi saksi perubahan yang diusung oleh anak-anak TIC Band. Perubahan anak-anak Surabaya ini tidak hanya terlihat dari album terbaru mereka yang bisa mampu menonjolkan sisi maskulinitas dari TIC Band sekaligus menonjolkan segi penampilan. Album ini menghadirkan ekspresi bermusik TIC yang sedikit berbeda, minimalis sehingga alunan vintage sound dalam album ini lebih kental terasa.
Perbedaan
oleh: Tic Band
Hari demi hari, masa demi masa
Set'lah sekian lama tiada yang berubah
Kau seperti aku masih saja tak biasa
'Tuk saling percaya, saling menerima
Bukan salahmu, bukan salah kita
Lihat diri kita adakah kau rasa
Kau bukan dirimu, kau bukan diriku
Namun demi cinta kau harus tetap bertahan
Kau harap dirimu tetap disampingku
Selama disana masih ada terasa
Keinginan 'tuk selalu bersama
Sayangku jangan pernah merasa ini akhir kita
Mungkin perbedaan yang membuat kita saling jatuh cinta
Lihat diri kita adakah kau rasa
Kau bukan dirimu, kau bukan diriku
Kau seperti aku masih saja tak biasa
'Tuk saling percaya, saling menerima
Bukan salahmu, bukan salah kita
Selama kita mencoba terbuka
Sumber : http://laguindonesia.50webs.com
No comments:
Post a Comment