Saturday, November 23, 2013

2D


Anda masih ingat dengan sebuah lagu yang berjudul "Masih Ada" yang dibawakan oleh grup musik duet yang terdiri dari dua musisi maupun penyanyi senior Indonesia yaitu Deddy Dhukun dan Dian Pramana Poetra. Grup musik tersebut bernama 2D yang merupakan inisial dari kedua musisi tersebut yang nama depannya diawali dengan huruf D. 

Lagu "Masih Ada" sendiri merupakan salah satu lagu hit yang ada dialbum dengan nama yang sama dengan lagu hitnya yaitu "Masih Ada", dan telah dirilis sejak tahun 1989 atau jika kita hitung sekarang yang sudah menginjak tahun 2013 maka sudah 24 tahun yang lalu. Lagu ini dahulu memang sangat populer karena memang memiliki nada yang indah dan enak didengar, sehinga juga bisa dikatakan menjadi salah satu lagu pop sepanjang masa tanah air yang tidak akan membosankan jika kita dengarkan hingga kapanpun.

Kepopuleran lagu ini juga pernah dirilis ulang oleh grup vokal Warna, yang diluncurkan pada tahun 2003 pada album The Best of Warna, dan mungkin juga pernah dibawakan oleh band-band lainnya. Lagu "Masih Ada" merupakan sebuah lagu yang bertemakan tentang cinta sehingga cocok untuk anak muda, selain itu seakan-akan lagu ini juga menceritakan tentang dua insan manusia yang masih saling mencintai, sangat merindukan dan tidak ingin terpisah lagi namun masih ada aral yang melintang.

Sebagai lagu lama mungkin lagu ini menjadi suatu kenangan atau nostalgia tersendiri bagi anda semua yang pernah mengalami masa-masa muda ketika lagu ini dirilis dan mengalami puncak kepopuleran. Selain itu sebagai lagu yang manis dan enak didengar tentu lagu ini juga bisa menghibur kita untuk melepas kepenatan karena aktifitas sehari-hari. 

Deddy Dhukun (lahir di Banyumas, Jawa Tengah, 20 Juni 1968; umur 45 tahun) adalah penyanyi dan pencipta lagu Indonesia. Ia tamatan dari SMA Negeri 3 Jakarta, seangkatan dengan Fariz RM, Ikang Fawzi. dan Addie MS. Ia telah menikah dan mempunyai tiga orang anak.

Awal kariernya ia di ajak sahabatnya dari SMA Fariz RM untuk bergabung dengannya, dan kemudian menjadi vokalis dengan lagu ciptaanya berjudul "Manusia dan Tuhannya". Kemudian mereka membentuk suatu grup Kelompok Tiga Suara (K3S) terdiri dari Bagoes AA, Dian Pramana Poetra dan Deddy Dhukun, dan juga mendirikan grup 2D terdiri dari Dian dan Deddy , dengan lagu "Masih Ada" dan "Keraguan" yang sangat populer hingga sekarang. Penyanyi ini mempunyai jiwa yang mulia, dengan hasil jerih payahnya ia selalu menyisikan uangnya untuk Ibunya dan kebaktian sosial Yatim piatu.

Dian Permana Poetra (lahir di Medan, Sumatera Utara, 2 April 1961; umur 52 tahun) adalah musikus Indonesia. Pada tahun 1980an ia dikenal dengan nama Dian Pramana Putra setelah muncul kembali (pada album The Best of Dian Pramana Poetra tahun 1999) ia menggunakan ejaan lama oe untuk menggantikan huruf u pada Putra sebagai labelnya.

Bakat musiknya mengalir dari ayahnya yang juga seorang pemusik jazz. Di ajang festival Lomba Cipta Lagu Remaja 1980, Dian sempat meraih juara tiga lewat lagu "Pengabdian". Selain sebagai seorang penyanyi dan pencipta lagu, ia juga pernah berduet dengan Deddy Dhukun yang terkenal dengan panggilan grup itu yaitu 2D. Di antara lagunya yang populer dan meledak di pasaran yaitu Keraguan yang diciptakan oleh 2D sendiri. Sebelumnya pernah membentuk trio K3S (Kelompok 3 Suara) bersama Deddy Dhukun dan Bagus A. Ariyanto. Trio ini juga sempat mengeluartkan beberapa buah album yang cukup dikenal pada masanya.



Masih Ada


    
Ada bayanganmu di mataku

Dan senyummu membuatku rindu

Bagaimana caranya oh sayangku

Ku ingin jumpa dengan kamu

Bagaimana caranya

Aku yakin di antara kita

Masih ada cinta yang membara

Bagaiman caranya oh kasihku

Ku ingin juga kau mengerti

Bagaimana caranya


Haruskah kuteteskan air mata di pipi

Haruskah kucurahkan s'gala isi di hati

Oh haruskah kau ku peluk

Dan tak kulepas lagi

Agar tiada pernah ada

Kata berpisah


Lupakanlah cerita kelabu

Kita susun lagi langkah baru

Bagaimana caranya oh cintaku


Bagaimana caranya....


Sumber :
http://id.wikipedia.org
http://lirik-musiklagu.blogspot.com

Friday, November 15, 2013

Padi


Anggota Satriyo Yudi Wahono
Ari Tri Sosianto
Rindra Risyanto Noor
Andi Fadly Arifuddin
Surendro Prasetyo

Padi adalah salah satu kelompok musik (band) dari Indonesia. Personil Padi terdiri dari Ari (gitar), Fadly (vokal), Yoyo (drum), Rindra (bas), dan Piyu (gitar). Kelompok ini memulai debut mereka di dunia musik Indonesia di penghujung tahun 1990-an melalui single "Sobat" dalam album kompilasi indie ten dan dianggap membawa warna baru dalam dunia musik Indonesia. Jalur musik yang dipilih adalah pop-rock.

Dibentuk 8 April 1997, grup ini merupakan wadah kreativitas seni lima mahasiswa Universitas Airlangga, Surabaya. Semula bernama 'Soda', namun kemudian diganti menjadi 'Padi' ("Padi makanan orang susah," demikian kata salah seorang di label rekaman saat piyu menawarkan demo lagunya). Nama ini dipilih juga karena bersifat "sangat membumi". Lebih jauh, mereka tidak hanya mengambil filosofinya saja, semakin berisi semakin merunduk, tapi juga melihat fungsinya yang melambangkan kesejahteraan.
Diawali dari bermain musik dari satu panggung ke panggung lain, grup ini akhirnya dikontrak untuk masuk dunia rekaman.

Album-album Padi cukup sukses menembus pasar musik Indonesia. Beberapa pengamat menyimpulkan aransemen musik padi yg dinamis dan lebih kompleks dari rata-rata lagu oleh grup band Indonesia yang seangkatan adalah salah satu penyebab kesuksesan tersebut. Pada awal kemunculannya pada tahun 1998 khasanah band Indonesia didominasi oleh lagu-lagu dengan aransemen sederhana dengan tempo sedang cenderung lambat.

Ciri lain band-band Indonesia pada masa tersebut adalah cukup dominannya instrumen keyboard pada band-band terkemuka. Karakter Keyboard/Organ memengaruhi gaya musik menjadi minim distorsi dan cenderung melodik. Hal ini tampak pada band-band pencetak hits saat itu seperti Kahitna, Dewa 19 dengan album Pandawa Lima-nya, maupun Slank sesaat sebelum perombakan formasi di mana Indra Q masih tampil sebagai keyboardist.

Lain Dunia
Padi kemudian mendobrak dengan formasi tanpa keyboard melalui album pertama mereka Lain Dunia (1999). Formasi semacam ini membuat eksplorasi teknik permainan gitar begitu dominan, maka wajar jika lagu-lagu yang dihasilkan cenderung penuh ditorsi. Apalagi ditunjang oleh gaya permainan dua gitarisnya, Satriyo Yudi Wahono (Piyu) dan Ari Tri Sosianto, yang berbeda satu sama lain, Padi mendobrak dengan lagu-lagu kompleks yang ditandai dengan aransemen dua gitar yang hampir selalu berbeda dalam tiap frasa dalam tiap lagu. Album ini mendapatkan platinum pada bulan April 2000 dan quadraple platinum pada tahun 2001.

Sesuatu Yang Tertunda
Pada tahun 2001, Padi mengeluarkan album kedua mereka Sesuatu Yang Tertunda. Album ini mampu terjual sebanyak 1,6 juta kopi dan mendapat 10x Platinum pada tahun 2002. Salah satu Album terbaik dan terfavorit sampai saat ini.

Save My Soul
Save My Soul adalah nama album musik ketiga Padi. Album ini diluncurkan pada tanggal 18 Juni 2003. Dalam lagu "Sesuatu Yang Tertunda", Padi berduet dengan musikus pujaan mereka, Iwan Fals. Selain Iwan Fals, kolaborator lainnya yang terdapat dalam album ini termasuk musisi Australia yang merupakan pemain saksofon, Robert Burke dan pianis Kiernan Box, Adjie Rao (perkusi), dan penyanyi Astrid Sartiasari. Nasib album ketiga tersebut, meski tak bisa dibilang gagal, tapi tak segemerlap dua album sebelumnya.[1]

Tak Hanya Diam
Setelah lebih dari 2 tahun vakum dari dapur rekaman, Padi menggebrak dengan album baru Tak Hanya Diam. Album yang berisi 10 lagu ini tak lagi bertemakan 'interpersonal' (cinta) seperti 4 album sebelumnya, namun meluas menjadi kepedulian dari reaksi mereka terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Inti pesan dari lirik-lirik di dalam album Tak Hanya Diam terfokus pada soal tidak berfungsinya komunikasi yang berakibat beberapa bencana yang timbul secara beruntun di Indonesia. Seperti tsunami dan gempa bumi. Tak hanya temanya, peluncuran album ini juga cukup unik. Padi meluncurkan album terbaru mereka dengan tampil menyanyi di atas geladak KRI Teluk Mandar 514 yang berlayar perlahan di perairan Teluk Jakarta, Senin 12 November 2007. Peluncuran album di atas kapal ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia. Walau pada awalnya hanya ingin unik dari launching album secara konvensional, namun Padi kali ini memberikan isyarat kepada kita untuk selalu ingat bahwa negeri ini adalah negeri maritim dengan kekayaan dan keindahan laut yang dimiliki. Selain itu, Padi juga mengenalkan logo baru mereka. Mereka mengaku perubahan logo ini hanya untuk lebih fresh saja, menghindari "kultus" logo Padi yang pertama karena Padi membuat logo bukan untuk membuat 'laskar'.

Cover album Tak Hanya Diam mewakili tema dari album ini, cover yang berbentuk titik-titik saling berhubungan yang mencerminkan adanya saling sinergi satu sama lain didasari saling komunikasi untuk saling mengisi dalam damai. 

Di album ini juga terlihat keberanian Rindra (bass) dan Piyu (gitar) tampil sebagai vokalis di lagu "Belum Terlambat" dan "Jangan Datang Malam Ini".

Diskografi

Single
Indie 10 dengan satu singel: 'Sobat'
OST World Cup 2002 dengan satu singel: 'Work Of Heaven'
Family Songs Hadad Alwi (2003) dengan lagu "Doaku"
Tribute to Ian Antono (2004) dengan lagu "Saksi Gitar Tua"
Kita Untuk Mereka dengan satu singel: '26 Desember'
single "Terbakar Cemburu" (2010)
single "Tempat Terakhir" (2011)
Sahabat Selamanya OST Upin dan Ipin
sepiring berdua ost sunatan

Album
Lain Dunia (1999) terjual 800 ribu kopi
Sesuatu Yang Tertunda (2001) terjual 1,6 juta kopi
Save My Soul (2003)
Padi (2005)
Tak Hanya Diam (2007)

Kompilasi
The Singles (2011) 2 CD



Mahadewi
Padi
    
Hamparan langit maha sempurna,
Bertahta bintang - bintang angkasa
Namun satu bintang yang berpijar,
Teruntai turun menyapa ku

Ada tutur kata terucap,
Ada damai yang kurasakan
Bila sinarnya sentuh wajahku,
Kepedihanku pun... terhapuskan

Alam rayapun semua tersenyum,
Merunduk dan memuja hadirnya
Terpukau aku menatap wajahnya,
Aku merasa mengenal dia...

Tapi ada entah dimana,
Hanya hatiku mampu menjawabnya
Mahadewi resapkan nilainya,
Pencarianku pun... usai sudah

Mahadewi resapkan nilainya,
Mahadewi tercipta untukku
Mahadewi resapkan nilainya,

Mahadewi tercipta untukku


Sumber :
http://id.wikipedia.org
http://www.sobatpadi.net/

Related Posts