Friday, November 15, 2019

Lingua


Grup vokal Lingua terdiri dari vokal Amara, Frans Mohede, dan Arie ternyata belum bubar. Grup ini berdiri pada 1996 atas bentukan Yovie Widianto. Lagu yang dikenal pada adalah "Bila Kuingat", "Jangan Kau Henti", "Tak'kan Habis Cintaku", "Aku", dan "Bintang".

Album pertama mereka "Bila Kuingat" dirilis pada tahun yang sama. Tapi grup vokal trio Lingua ini mengalami penurunan pada awal tahun 2000, karena peristiwa krisis keuangan Asia tahun 1997-1998. Meskipun album mereka "Aku", yang keluar pada tahun 1999, tetap mencapai angka penjualan yang baik.

Pada akhir 2014, Francois mengatakan bahwa dengan permintaan dari penggemar, dengan Mara ia akan mempertimbangkan kembali ke dunia musik. Dan pada bulan Oktober 2015, Arie, Frans dan Mara menegaskan penciptaan album baru dari band Lingua di jaringan sosial. Bekerja sama dengan personil dari boyband Coboy, Keduanya grup hadir menciptakan kolaborasi baru dengan nama Colabo. Pada bulan Desember 2015, Colabo merilis album berjudul Good Time.

Personel Lingua adalah sebagai berikut:
Frans bernama lengkap Francois Henry Willem Mohede.
Amara bernama lengkap Tuwuhadijatitesih Amaranggana.
Arie Widiawan.


Sumber :
https://celebrity.okezone.com/read/2012/10/16/386/704987/grup-vokal-lingua-masih-ada
https://id.wikipedia.org/wiki/Frans_Mohede
https://id.wikipedia.org/wiki/Amara

Tuesday, May 14, 2019

Peterpan


Peterpan dibentuk pada tahun 1997, awalnya bernama Topi ketika Andhika (kibor) membentuk band Topi dengan mengajak adik kelasnya di SMU 2 Bandung, Uki (gitar), serta teman mainnya, Abel (bas) dan Ari (drum). Uki pun mengajak teman SMP-nya Ariel yang mengisi posisi vokal.

Dengan formasi seperti itulah, mereka mulai manggung dan memainkan musik beraliran Brits alternatif. Kemudian Ari mengundurkan diri dan Topi pun bubar tanpa sebab yang pasti.

Andika mengumpulkan kembali personel Topi di tahun 2000. Namun kali ini, posisi drum dipegang oleh Reza. Untuk memberi warna musik yang lebih dewasa dan lebih kaya melody, maka diajaklah Loekman, teman kakak Indra, yang akhirnya jadi lead guitar (gitar utama).

Setelah terbentuk dengan formasi enam orang, mereka pun mengambil nama peterpan. Tanggal 1 September 2000 secara resmi peterpan terbentuk.

Perjalanan profesional peterpan dimulai tahun 2001 dengan merambah dari café ke café di Bandung. Mereka bermain di café O’Hara dan Sapu Lidi dengan membawakan lagu-lagu top 40, serta alternative rock seperti Nirvana, Pearl Jam, Cold play, U2, Creed, dll.

Saat di café Sapu Lidi-lah potensi mereka terlihat oleh Kang Noey (basis Java Jive) yang sedang mencari band untuk mengisi album kompilasi. Dari tiga lagu yang dikirim untuk demo, “Sahabat”, “Mimpi Yang Sempurna”, dan “Taman Langit”, terpilih lagu “Mimpi Yang Sempurna” untuk dimasukan ke album kompilasi Kisah 2002 Malam yang dirilis Juli 2002. Tak disangka lagu tersebut menjadi jagoan album ini dan mendongkrak penjualan sampai di atas 150.000 kopi.

Perusahaan rekaman Musica Studios pun tak melewatkan potensi peterpan. Musica mempercepat pengajuan kontrak untuk debut album peterpan. Akhirnya debut album peterpan bertajuk Taman Langit dirilis bulan Juni 2003. Tak disangka, album itu mampu terjual di atas angka 650.000 kopi. Atas prestasi tersebut, mereka menerima Multi Platinum untuk album Taman Langit.

Pada Agustus 2004, Peterpan merilis album ke-2 bertajuk Bintang di Surga. Album itu telah terjual 350.000 kopi dalam waktu 2 minggu setelah rilis dan pada awal Januari 2005 telah mencapai 1,7 juta kopi. Pada Februari 2005, penjualan album ini mencapai 2 juta kopi. Dan menurut catatan, album ini mampu terjual sebanyak 3 juta kopi.

Di awal tahun 2005, Peterpan meraih penghargaan sebagai artis favorit Indonesia di MTV Asia Aid pada tanggal 9 Februari 2005 di Bangkok. Dalam Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2005, Peterpan menempati urutan teratas nominasi dengan memperoleh 11 nominasi. Empat di antaranya dicetak lewat lagu “Ada Apa Denganmu”. Dari 11 nominasi itu, Peterpan mendapat 7 penghargaan, antara lain untuk “band terbaik”, “album terbaik”, “grafis desain album terbaik” dan “karya produksi terbaik”, karena album Bintang di Surga. Pada ajang SCTV Music Awards 2005, Peterpan mendapat penghargaan di kategori “Album Pop Group Ngetop”‘ dan “Lagu Paling Ngetop”.

Di tahun 2005, Peterpan kembali merilis 2 album yaitu : VCD Untuk Sahabat Peterpan yang berisi Orginal VCD Karaoke termasuk video klip serta dokumentasi saat mereka melakukan pemecahan rekor konser selama 24 jam di 6 kota, dan album jalur suara film Alexandria.

Pada tanggal 4 November 2006, Andika dan Indra, resmi keluar dari anggota band. Kedua mantan personil ini pada akhirnya membentuk kelompok lainnya yang diberi nama The Titans. Pasca keluarnya Andika dan Indra, posisi mereka ditempati oleh dua pemusik tambahan, yaitu Lucky dan David. Dengan formasi tambahan ini, Peterpan merilis, Hari yang Cerah. Acara launching album ini juga dibuat lain karena dilakukan di dua negara.

Album ini diklaim sebagai album terakhir mereka dengan nama “Peterpan”. Ariel mengklaim bahwa pada akhirnya mereka akan melepaskan nama Peterpan dan menggunakan nama lainnya. Meski tanpa foramsi utuh seperti dulu, peterpan masih mampu memperlihatkan ‘taring’nya. Di bulan September 2007, mereka mendapat kehormatan untuk mengikuti acara “Song Festival” di Korea Selatan. Sebelumnnya, peterpan juga masih mampu mengantongi penghargaan sebagai Best Favorite Artis Indonesia MTV Asia Award 2006 dan Album Pop Group Ngetop SCTV Music Award 2006.

Setelah diguncang oleh perpecahan di antara para personilnya, band ini sekali lagi ditimpa musibah, yaitu dengan munculnya kasus video adegan mesum seseorang yang mirip Ariel Peterpan. Kasus ini mengakibatkan ditangkapnya Ariel pada tanggal 22 Juni 2010. Namun kasus ini tidak menyurutkan semangat penggemar Peterpan. Dan untuk menjawab kerinduan penggemar mereka, Ariel dan kawan-kawan beberapa kali mengadakan pertunjukan di dalam Lembaga Pemasyarakatan.

Album studio

Kisah 2002 Malam (2002)
Taman Langit (2003)
Bintang di Surga (2004)
Ost. Alexandria (2005)
Hari yang Cerah (2007)
Sebuah Nama Sebuah Cerita (2008)


Sumber :
https://www.biografiku.com/biografi-peterpan-sebuah-nama-sebua/

Friday, January 25, 2019

Elpamas

Elpamas adalah grup band yang berasal dari daerah Pandaan, sebuah kota kecil yag terletak 38 km dari Kota Pasuruan, Jawa Timur. Awalnya nama Elpamas merupakan singkatan dari "Elektronik Payung Mas", nama sebuah toko elektronik milik Anthony Depamas yang menyuplai peralatan band untuk para personel Elpamas.


Namun, kemudian kepanjangan nama Elpamas diplesetkan ke dalam bahasa Jawa, yaitu Elek-elek Pandan Mas, dengan formasi awat yang terdiri dari: Edi Darome (keyboard), Didiek Sucahyo (bas), Rush Tato (drum), Emanuel Totok Tewel (gitar), dan dua vokalisnya yaitu, Abdullah Owi dan Alexander Lamoh.

Sebagai grup musik dangdut yang beralih ke aliran rock, Elpamas terkenal sering berganti vokalis. Kurang lebih ada 9 kali pergantian yang mencatut nama-nama antara lain seperti Giponk, Dollah Gowie, Baruna "Babon" Priyotomo, Ecky Lamoh dan Putut Christams. Bahkan, Andy Liany sempat pula bergabung walaupun tidak sempat masuk dapur rekaman.

Pada tahun 1985, Elpamas menjuarai "Festival Rock" di Indonesia yang diprakarsai oleh Log Zhelebour. Dari situlah nama mereka mulai dikenal oleh masyarakat luas.


Lagu “Pak Tua” seolah menjadi lagu wajib pada awal 1990-an, yang merupakan salah satu lagu dalam album Tato yang diluncurkan Elpamas pada 1991. Lagu yang diciptakan Pitat Haeng meledak, enak didengar dan sarat kritik. Pitat Haeng merupakan nama samaran Virgiawan Listanto ‘alias’ Iwan Fals. Iwan sengaja menyamarkan namanya agar lagu itu tak dalam bayang-bayang nama Iwan Fals.

Perjalanan karier Elpamas berliku dan menantang. Dibutuhkan kerja keras untuk mengikuti Festival Rock Indonesia 1984. Awalnya Elpamas sempat ditolak panitia karena berasal dari kota kecil Pandaan dianggap tak mampu mengikuti festival. Namun atas kegigihan manajer Elpamas Anthony berhasil meyakinkan panitia, Elpamas akhirnya bersaing sebagai peserta Festival Rock Indonesia 1984.

Hasilnya Elpamas Juara III di bawah Harley Angel dan LCC.  Lantas Elpamas mengikuti tour bareng promotor rock Log Zelebour.

Elpamas mengoleksi lima album. Pertama Untukmu Generasiku (1989), Tato (1991), Bos-Makan Apa? (1993), Negeriku (1997), Dongeng (2000), dan 60Km/Jam (2003). Sepanjang bermusik Elpamas sering berganti vokalis. Namun Elpamas menunjukkan eksistensi sebagai salah satu grup rock papan atas Indonesia.

MMI mengapresiasi Elpamas yang lahir dari sebuah kota kecil. Band ini menginspirasi musisi dari kota kecil untuk berkiprah dan berkarya di dunia music. “Kota kecil, tepatnya kecamatan Pandaan tetapi mampu mengibarkan bendera di tingkat nasional,” kata Ketua MMI, Hengki Herwanto.

Sebuah Album karya Elpamas tersimpan di MMI. Termasuk lagu Pak Tua yang legendaris akan disajikan dalam konser ini. Sedangkan penampilan Evolution-X dan Black Stallion juga merupakan apresiasi MMI terhadap band lokal.


Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Elpamas
https://www.terakota.id/konser-pak-tua-temu-kangen-dan-reuni-elpamas-formasi-1984/

Related Posts