Thursday, June 20, 2013

Protonema



Protonema terdiri dari Doddy [Bass], Gun Gun [Keyboard], Didiet [Drum] dan Sidik[Gitar]. Protonema diambil dari istilah Biologi yang artinya `Tunas Lumut`. Harapannya, musik Protonema dapat diterima di mana saja seperti tunas lumut dapat dengan mudah tumbuh di mana saja.

Diawali dari berbagai acara - acara kecil di sekolah hingga peringatan hari bersejarah Protonema mulai aktif main di panggung panggung musik lokal. Hingga akhirnya mereka menetapkan hari lahir Protonema tanggal 5 November. 

Pertemuannya dengan Benny [Keyboard] di awali ketika sekolah mereka mengirimkan perwakilan kelompok vocal group untuk ikut dalam acara festival di Bandung. Ketika itu Protonema masih belum menggunakan lead keyboard sebagai penambah harmoni dalam musik mereka. Keikutsertaan mereka sampai pada Festival Band Explosion Yamaha.

Meski tidak mendapat nomor mereka ternyata bertemu lagi dengan personil baru, Ozie yang akhirnya mengisi posisi vokal dan perkusi. Lulus dari SMU mereka sempat vakum untuk beberapa saat. Apalagi setelah Doddy diterima di STAN Jakarta, sehingga posisinya harus digantikan oleh yang lain. Masuknya Lusman pada awal tahu '91 akhirnya menggantikan posisi Doddy sampai sekarang ini. Lusman, pada waktu itu bekerja di sebuah studio di Bandung sebagai crew (part-time) dimana Protonema pada waktu itu seringkali latihan di tempat tersebut. 

Lewat sebuah pertunjukan festival mereka bertemu dengan Micko yang pada waktu itu baru saja keluar dari Java Jive. Masuknya Micko ini ternyata membuat Protonema tidak mau berpikir tanggung lagi yang akhirnya Protonema bertekad untuk tampil secara luas.

Bumi Sangkuriang` adalah tempat mereka yang pertama untuk menunjukan kebolehannnya. Dilanjutkan dengan `O' Hara' Tavern`, `Fame`, `Laga`, dan masih banyak lagi. Sempat pula mereka menjadi Home Band-nya radio OZ dalam format Pub On The Air setiap malam Jum'at. Juga menyusul Music Cafenya radio Ardan. Setelah cukup lama di Bandung mereka mulai merambah Jakarta. Di tahun '93 mereka dikontrak `Hard Rock Cafe` Jakarta untuk mengisi acara rutin Sunday Special dan di `Hard Rock Cafe` Bali selama 1 bulan ! Selama dekade '93 - '94 mereka pun mulai mengisi di Prambors Cafe, Jazz 'n Rock, dan acara - acara sekolah bergengsi lainnya seperti PL Fair, STEKPI Expo, dan lain - lain.

Kebersamaan dengan Gun Gun teryata tidak bisa lama dikarenakan ia harus menyelesaikan studinya di UNPAD. Formasi ini ternyata berubah lagi setelah Ozie pun hengkang dari Protonema dikarenakan harus memilih antara kuliah dan band. Formasi ini agak bertahan lama sampai pada sekitar tahun '94 Micko mengalami musibah kecelakaan yang kemudian posisinya digantikan sementara oleh Ian sebagai vokalis pengganti Micko. Selama masa penyembuhan Micko, mereka tetap main di berbagai event dan di cafe - cafe. 

Sampai Micko kembali dalam formasi ini, mereka mulai membuat demo lagu sendiri. Kedekatan mereka dengan radio Prambors memudahkan mereka untuk membuat demo tersebut karena fasilitas yang ada di studio tersebut. Dibantu oleh Adrian Sjarkawi, mereka membuat beberapa demo dalam satu malam saja. Dorongan Dodo Abdullah sebagai Music Directornya Prambors, pun sangat besar disini hingga demo tersebut diterima oleh pihak Aquarius. Di lain pihak, ketika demo tersebut diterima oleh Aquarius, Ian mengundurkan diri dari Protonema untuk menyelesaikan titel kesarjanaannya.

Sukses lagu Kiranya di album pertama ini dilanjutkan dengan promo tur & show-show hampir ke seluruh wilayah Indonesia. Sukses album pertama ini, tidak disia-siakan oleh mereka untuk bekerjsama dengan majalah remaja HAI untuk ikut serta dalam Pesta Pelajar HAI - ANTeve 96. Pertengahan April 96, mereka kembali masuk studio untuk membuat album kedua. Materi di album kedua ini banyak sekali kejutan baru yang dibuat Protonema. 

Dari mulai pemilihan sound, unsur etnis, penggarapan aransemen sudah lebih diperhatikan. November diambil karena mengingat beberapa moment penting yang terjadi di bulan tersebut. Misalnya Protonema genap berusia 5 tahun pada tanggal 5 November, juga selesainya album pada bulan tersebut. Rinduku Adinda, Terlalu Cinta & Seluruh Hati menjadi andalan di album ini.

Kesuksesan album tersebut tidak dibarengi kesuksesan grup. Merasa tidak sepaham & sulitnya komunikasi membuat mereka harus memutuskan untuk tidak bekerja sama lagi dengan Micko [Vokalis sekaligus Gitaris Protonema]. Banyak Pro & Kontra di mass-media, fans club & masyarakat umumnya, tetapi semua itu bisa dilewati oleh Protonema karena berbekal keyakinan bahwa keputusan yang diambil adalah yang terbaik. Setelah menjalani beberapa proses audisi, pilihan untuk vokalis pengganti jatuh kembali kepada Ian, meski beberapa orang ada yang mengajukan diri untuk siap di audisi.

Tahun 2000 Protonema kembali masuk dapur rekaman dengan album ketiga “Pilihan Pertama”. Dengan vokalis baru Ian. Karakter vokal Ian yang berbeda jauh dengan Micko membuat warna musik Protonema berubah haluan. Ternyata perubahan ini justru menjadi bumerang di tubuh band itu. Kehadiran Ian tak cukup mampu menggantikan peran sentral Micko. Hingga pada akhirnya konsumen musiklah yang menjadi penilai, album “Pilihan Pertama” jeblok di pasaran. Keadaan itu membuat Protonema vakum dan hingga kini tak ada keputusan jelas apakah band ini membubarkan diri atau tidak. Tahun 2008 ini berita duka terdengar ketika mantan vocalist mereka Micko menghembuskan nafas terakhir.


Rinduku Adinda

Kau lantunkan seluruh kesedihanmu
Senandung kerinduan yang tiada hilang
Mencoba bertahan walau asa itu semakin ada
Tiada pernah hilang walau waktu kan terus berjalan

Dan angin pun berbisik akan harapan
Redakan kerinduan yang semakin dalam
Mencoba bertahan walau asa itu semakin ada
Tiada pernah hilang walau waktu kan terus berjalan

Adinda, coba rasa cintaku di dada
Sesungguhnya cukup lama rinduku kutunda
Oh adinda oh cintaku
Coba renungkan aku, aku rindu padamu

Mencoba bertahan walau asa itu semakin ada
Tiada pernah hilang walau waktu kan terus berjalan

Adinda, coba rasa cintaku di dada
Sesungguhnya cukup lama rinduku kutunda
Oh adinda oh cintaku
Coba renungkan aku, aku rindu padamu, jangan ragu

Adinda, coba rasa cintaku di dada
Sesungguhnya cukup lama cintaku kusimpan
Oh adinda oh sayangku
Coba mimpikan aku, aku cinta padamu

Rinduku, cintaku, adinda sayang
Adindaku, cintaku, rinduku
Cintaku, rinduku, adinda sayang 

No comments:

Post a Comment

Related Posts